Skip to main content

Tribute To Our Best Friend Part II ( Sinar Jaya Solo 26 RC )

Sampai juga di kediaman Bapak Bejo, Ayahanda almarhum Ardi. Disini saya sudah berjumpa dengan Gustovan, Bagas , Adit, dan Ales. Tampak rona kesedihan masih terlihat di wajah Pak Bejo. Namun begitu beliau tetap tegar . Kami pun mengobrol dengan beliau. Beliau menceritakan hal hal tentang almarhum. Dan kami pun menyimak dengan seksama. Menceritakan kisah hidup almarhum dari A sampai Z .




Pak Bejo pun hanya hidup seorang diri. Istirnya sudah lama tiada. Pun begitu anak anaknya , kakak dari almarhum yang merantau jauh. Setelah dirasa cukup untuk bercengkerama, Pak Bejo mempersilahkan untuk kami mandi atau sekedar berisih bersih badan dan istirahat. Maklum perjalanan rasa lelah letih dari kami tak bisa dibohongi. 

Tampak Gustovan dan Adit.





Dan setelah kami semua rapi habis mandi, sekitar pukul 10.30 kami pergi ke makam almarhum . Berhubung tak ada transportasi ke makam kami pun menyewa mobil dan sekalian mobil tersebut mengantarkan kami untuk ke tepian jalan raya untuk melanjutkan pulang. Dibantu oleh Pak Bejo kami dicarikan sewa mobil. lebih murah 20 ribu dari saat dari Krisak pagi tadi. Hanya kena 100ribu. 

Kami pun pergi ke makam. Dengan Pak Bejo di depan sebagai penunjuk dengan motor. Sampailah kami di makam. Akhirnya sampi juga kami di rumah barumu. Kami jauh jauh dari Bekasi hanya ingin menyapa dirumahmu yang baru. Kini engkau telah tenang disana. KAmi memanjatkan doa untuk almarhum. Namun sayang bunga yang tadiu pagi sudah dipersiapkan malah tertinggal di rumah Pak Bejo.




Setelah dirasa cukup, dan waktu sudah semakin siang kami pun berpamitan dengan Pak Bejo. Terima kasih banyak atas keramahanya. Maaf kami merepotkan. Semoga Pak Bejo tetap tegar. Suatu saat nanti kami bisa kembali bersilaturahmi kembali dengan Pak Bejo. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih. 

Sepucuk amplop dari kami tak seberapa dibandingkan keramah tamahan dan kemurah hatian Bapak Bejo. Kami pamit pulang dulu. "Kami pulang dulu ya lek Ardi...."



Kami pun diantar dengan mobil menuju lokasi dimana kami akan menunggu bumel menuju Tirtonadi. Kami disarankan menunggu di depan PT Sritex. Dalam perjalanan kami pun mengisi dengan saling bercanda. Melepas lelah dan rasa kaku. Diantara kami memang sebagian baru pertama kali berjumpa. Terutama saya baru pertama kali berjumpa dengan Bagas. Dan saat itu Bagas jadi sasaran bullyan canda dari kami. 

Untuk armada balik, Saya dan Ales sudah dipesankan oleh Arif armada Sinar Jaya . Pengalaman perdana menarik dengan Sinar Jaya Solo. Yang akhir akhir ini terkenal. Sedangkan Gustovan, Raden dan Adit maish bingung. Setelah berpikir sejenak jadilah semua naik Sinar Jaya. Dibantu pesan oleh Arif dan akhirnya masih dapat. Dan hebatnya semua dapat hotseat di hari H . Bagaimana dengan Bagas? Si bocah bullyan satu ini kembali ke kosanya di Jogja. 



Sampailah di Sritex. Kami tak perlu menanti lama datanglah bumel Gunung Mulia. Lagi lagi saya naik Gunung Mulia. Penumpang di dominasi pelajar. Tarif 7 ribu per orang saat itu jadi ongkos kami ke Tirtonadi. Cuaca sangat panas siang itu ditambah kami sudah sangat lapar . Pengamen demi pengamen menghibur kami silih berganti.



Tengah hari kami semua sampai di Terminal Tirtonadi. Perut semakin keroncongan. Kami mencari ruang istirahat untuk sekedar rehat dan berbaring. Arif menuju loket Sinar Jaya untuk mengamankan tiket. Tiket akhirnya kami terima. 5 lembar tiket berhasil kami amankan. Terasa spesial bagi saya pribadi. Walau tiket hanya seharga seratus ribu tapi penuh makna. Dengan tiket ini akhirnya saya bisa merasakan kembali susah senang sama sama kembali. Akhirnya saya bisa kembali satu "inframe" dengan partner ngebis lawas saya, Alesandro Hully. Setelah 2 tahun tak bisa inframe kembali. Akhirnya bisa satu bis dengan dua artis perbusan nasional , Raden dan Gustovan. Dan kali kedua naik bus AKAP Jateng dengan Adiet Setiawan sang master perbusan nasional juga. Its so special...... Special thanx juga buat Arif yang sudah membantu memesankan tiket Sinar Jaya. Akhirnya kami bersama sama merasakan Sinar Jaya Solo yang akhir akhir ini sedang hangat diperbincangkan.

Tampak tiket Saya, Adit, dan Gustovan. Tiket Raden dan Ales sudah dipegang masing masing.



Arif memutuskan untuk pamit duluan. Dia ada urusan dengan kekasihnya disini. Ciyeee..ciyeee...Terima kasih ya rif. Lantass..........sudah jam makan siang. Mencoba kode kode tak ada pergerakan. Dan akhirnya Saya, Ales, dan Gustovan mencari nasi bungkus diluar terminal. Tak perlu jauh jauh mencari akhirnya dapat. 5 bungkus nasi sudah diamankan dengan lauk sama rata sama rasa. Tapi Aless memilih untuk makan on the spot. Ini anak memang selalu eksklusif.


Kami berlima makan siang bersama di dalam area istirahat dalam terminal. Ada satu hal yang cukup mengesalkan tapi unik. Hampir semuanya Adit, Bagas, dan Raden tak suka lauk ikan. Padahal semua lauk memakai ikan. Mereka seolah olah menolak dan mogok makan. Namun tetap saja mereka lahap lahap juga . Makan siang dengan nikmatnya. Hadeeeh....


Disini kami dijamu oleh sobat sobat Solo Area. Ada Ardie Atmaja dan Djody Wahyu. Ini pertemuan perdana saya dengan mereka. Terasa semakin spesial saja report kali ini. Jam menunjukan pukul setengah tiga sore. Armada sudah ready kami pun menuju armada. Telah stand by Sianr Jaya 26 RC. Ini bakal menjadi pengalaman perdana saya dengan Sinar Jaya. Ironi memang , sebagai warga ber KTP Bekasi baru kali ini nik PO asli Bekasi. Padahal Sinar Jaya termasuk PO besar dengan jaringan line tersebar dimana saja. Dan tentu saja tarif super murah meriah. Ke Solo saja hanya dihargai 100 ribu. Siapa yang tak kepincut coba. Memang sih mengambil low cost carrier. Tapi untuk menyaingi kereta ekonomi pun bisa sekali. 


Sebelum berangkat tak lupa kami berpose bersama. Dan lagi lagi si bocah bully-an Bagas kena apes untuk jadi eksekutornya. Terima kasih atas sambutan yang ramah kawan kawan Solo Area.


Tepat pukul 15.00 bus diberangkatkan. Saat itu crew yang bertugas bukan crew asli. Namun tetap dijanjikan rekomen dari para mania SJM.Hmmm...kita tunggu saja. Sampai jumpa Solo. Kapan kapan kita jumpa kembali. Penumpang baru 5 orang dari lepas Tirtonadi dan itu hanya kami berlima. Sambil bercanda canda dan ngemil kami dihibur oleh musik EDM yang diputar oleh crew.

Tampak Raden begitu santai menikmati perjalanan.



Transit selanjutnya adalah terminal Kartosura. Atau bahasa kerenya Kartoz Station. Disini adalah gudangnya bus bus kece. BUs bus kece line Solo, Wonogiri dan perlintasan masuk sini. Sayang waktu itu hp lobet jadi tak bisa banyak mengabadikan. Gustovan yang banyak memotret sampai rela turun dari bus cuma pengen jepret Puma SDD. Disini juga banyak pecinta bus. Dan satu hal yang seru. Kami didadahin para lady bisser. Berasa artis. Hahahahahhaa........Gustovan yang lebih kenal secara dia kan artis dunia bus.


 

Take off dari Kartosuro bus digeber. Seperti yang sudah pernah diceritakan yang pernah mencoba bahwa bus ini sungguh rekomen. Disambut awan mendung sore itu pasti nanti akan diguyur hujan. Sampai Salatiga sudah diguyur hujan. Dari lepas Salatiga sudah banyak dijumpai bus bus malam yang ke arah Jakarta. Aksi selap selip ala Sinar Jaya 26 RC tersaji sore itu. Ditengah hujan lebat, sajian "duel" sesama bus malam seperti Rosin SHD Scania, Laju Prima, Gunung Harta, Agra Mas dan beragam truk truk. Dan yang bikin ngeri ngeri sedap saat 26 RC mengambil lajur kiri yang press untuk over take kontainer. Sayang tak ada dokumentasi saking begitu tegang menikmati perjalanan.

Pukul 17.30 bus sudah memauski wilayah Bawen. Hujan sudah reda. Bus tak mausk tol \bawen. Bus transit terminal Bawen. Disini bus transit sekitar 15 menit. Setelah sebelumnya transit di terminal Salatiga. Yang tadi hanya kami berlima dari Tirtonadi kini sudah hampir separo bus. Take off terminal Bawen melintasi kota Ungaran yang ramai dan begitu bersahaja. Dan tak disangka bus masuk jalur kecil yang rupanya itu jalan menuju terminal Ungaran. Oh ada to rupanya terminal Ungaran. Baru kali ini saya transit di terminal ini. Terminal ini kecil memang sesuai untuk terminal di kota kota kecil saja. Tepat saat magrib dan cukup lama disini, kami berlima turun untuk ngopi ngopi sejenak.


Bus ok, fast cuma satu yang disayangkan terlalu banyak transit. Ok mungkin masih gencar mencari penumpang. Terbukti lepas terminal Ungaran lumayan terisi separo lebih. Mungkin karena hari Sabtu arah ke barat jadi banyak penglaju yang tak memilih hari Sabtu. Hujan kembali mengguyur daerah Semarang. Sampai di Krapyak sudah dijumpai genangan air di jalanan. Tampak depan Madu Kismo.


Setelah sore dihibur oleh musik musik EDM, kini malam giliran film komedi hollywood menjadi menu hiburan penumpang. Entah apa judulnya terus terang saya terhibur dengan filmnya. Tak peduli saat itu sedang macet karena banjir. Ya...hujan yang lebat mengakibatkan banjir . Antrian menghindari banjir yang menggenagi jalan sebagian itu yang membuat macet. Tampak depan Zentrum.


Pukul 20.03 

Bus sampai di rumah makan Sari Rasa. Masih sepi belum banyak bus yang masuk. Mungkin masih terjebak macet banjir. Dibelakang kami transit pula Rosin SHD 116. Yang pramugaranya adalah sahabat kami, Dody Triadmojo alias ceper. Kami pun menghamipirinya untuk bersalaman ramah tamah. Lama tak jumpa kawan satu ini ternyata jumpa jumpa udah rapi jali sebagai pramugara.



Berhubung tak ada service makan ya yang ada kami jajan baso saja. Paket baso 15 ribu. Dengan cita rasa yang kurang menggigit namun tak mengurangi rasa lahap.



30 menit istirahat akhirnya kami melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan bus tampil impressif. Driver tengah masih terbilang muda juga. Dua driver ini memang masih muda. Lupa siapa namanya. Waktu itu masih di kasih tahu nama crewnya oleh Arif. Beberapa unit PO terkewok dengan cantik. Berani duel dengan pasukan Haryanto. Namun rasa lelah ini tak kuasa untuk ditahan. Dan sepertinya sudah pada terlelap dalam mimpi. Walau cuma Sinar Jaya tetap saja mampu membuat bobo mania. Dan akhirnya saya pun tertidur.

Sempat terjaga sudah kejar kejaran dengan Ramayana.





Pukul 23.30 bus transit di kantor chekcer di Kalmpok, Brebes. Semua unit sinar jaya yang Line lewat jalur sini harus wajib masuk sini. Berhubung cukup memakan waktu kami memutuskan untuk turun dan ngopi ngopi sejenak. Transit lagi ngopi lagi. Tampak unit sinjay all new.


15 menit transit di Klampok, bus kembali melanjutkan perjalanan. Dari sini sudah tak ada yang menarik untuk terjaga. Lebih baik tidur saja. Sejauh ini kaki tidak pegal hanya leher yang masih kaget. Memasuki tol entah Brebes Timur atau Barat langsung saya pun tertidur pulas. 

Dan setelah melewati masa masa tidur yang cukup nyenyak terbangun sudah di ruas tol Cikampek. Saya tengok kanan kiri rekan rekan saya masih pulsa tertidur. Disini sudah ramai di jumpai beragam kawanan Line Soloan . Dan satu yang bikin wowwww... Dari sisi kiri langsung seettt se ekor Malino Putera line Wonosobo over take goyang goyang langsung lenyap. Sebuah unit berbody scorpion x menjadi pencuci mata saat terbangun.





Pukul 03.00 

Bus transit Cibitung untuk menurunkna penumpang. Dari sini langsung menuju Bekasi Timur namun tak masuk tol lagi. Bus melintas di jalan raya kalimalang. Sesuatu hal yang langka saya alami naik bus malam lewat kali malang. Konvoi dengan Sinar Jaya All New di depan.

Karena bus melewati kalimalang , Raden yang rumahnya di seputaran Grand Wisata menjadi lebih dekat. Dia turun di simpang empat legenda. Thanx Raden sudah ikut meramaikan trip tribute. Dan pada pukul 03.20 bus samai di Bekasi Timur. Kami turun disini. Berpisah dengan Adit, Gustovan, dan Ales. Terima kasih akhirnya kita bisa ngebis kembali. Moment yang tak terlupakan. Dan juga menjadi moment yang berharga . Misi untuk ziarah ke alm Ardi telah selesai. Terima kasih kembali untuk Sinar Jaya 26 RC dan seluruh crew atas sensasinya.

Semoga kamu tenang disana kawan. Tak akan pernah kami lupakan kenangan kenangan indah bersamamu. Nanti akan ada kesempatan lagi untuk mengunjungi rumahmu. 



Budget PP :

Gunung Mulia exe : Rp 220.000,-
Sinar Jaya 26 RC : Rp 100.000,-
Ojek : Rp 25.000,-
Grab : Rp 35.000,-
Bumel Gumul : Rp 7.000,-

Total : Rp 387.000,- ( Belum termasuk makan , toilet, ngopi, cemilan, patungan ziarah)


Akhirnya selesai sudah trip report kali ini. Satu slot sudah ngebis sudah terpakai ( selain mudik lebaran ). Hehehe... Terima kasih untuk kawan kawan yang sudha menyimak dari awal sampai akhir kurang lebih dua bulan lamanya. Terima kasih untuk kawan kawan Bismania yang sudah turut mensukseskan acara Tribute Alm Ardianto. Semoga kita akan terus bersahabat dan tetap terjaga kerukunan.

Sampai jumpa di edisi berikutnya. 


Wassalamu alaikum wr.wb




Comments

Popular posts from this blog

AYO BELAJAR AKSARA JAWA

Ha...ca...ra...ka..da...sa...wa..la...Bagi yang orang Jawa atau pernah duduk di bangku sekolah di sekolah-sekolah di Jawa Tengah dan Yogyakarta pasti pernah belajar aksara jawa pada materi Bahasa Jawa. Coba deh kita mengingat ingat lagi dan mari kita mempelajarinya kembali. Bagi yang belum tahu ayo kita belajar bersama-sama. Kegiatan positif juga untuk melestarikan budaya leluhur. Huruf dasar ( aksara nglegena )   Huruf pasangan ( Aksara pasangan )   Pasangan dipakai untuk menekan vokal konsonan di depannya. Sebagai contoh, untuk menuliskan mangan se ga (makan nasi) akan diperlukan pasangan untuk "se" agar "n" pada mangan tidak bersuara. Tanpa pasangan "s" tulisan akan terbaca manganasega (makanlah nasi). Tatacara penulisan Jawa Hanacaraka tidak mengenal spasi , sehingga penggunaan pasangan dapat memperjelas kluster kata. Kalau yang masih belajar pasti rumit ya. Memang butuh waktu dan banyak berlatih. Huruf utama ( aksa

ICIP ICIP GUNUNG HARTA 115 dan OBL MOCCACHINO ( Bagian 1 )

Assalamu alaikum wr wb Dear Bismania Indonesia. Salam sejahtera untuk pecinta penikmat dan pengamat bus di seluruh Indonesia. Saya Estu Prabowo kembali menuliskan catatan perjalanan yang fresh. Yang saya dedikasikan sebagai turing penutup tahun 2015. Sebuah kisah seri pamungkas yang terukir di bulan Desember 2015 ini. Sebuah pelampiasan hasrat akan hobby turing yang sudah terbendung beberapa bulan terakhir. Memang susah mencari moment pas di tahun 2015 ini untuk ngebis. Dan syukur alhamdulilah masih diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah turing. Dan kali ini bagi saya sendiri begitu spesial dan memuaskan.  Seperti pada umumnya masyarakat urban khususnya penggemar bus di setiap akhir tahun pasti sudah diagendakan untuk jalan jalan atau turing. Tak terkecuali saya sendiri. Dan pasti secara umum akan mengambil pada libur natal dan tahun baru. Tapi tak berlaku untuk saya. Saya lebih memilih untuk turing penutupan di minggu kedua bulan Desember 2015. Alasan seperti menghind

JALAN JALAN KE BANGILAN DENGAN AGRA MAS BM 087

Assalamu alaikum wr wb  Hai kawan kawanku, jumpa lagi di blog report saya. Kali ini trip yang spesial karena ini merupakan rute baru saya yang akan di share. Saya beserta istri mudik ke Bangilan, Tuban kampung istri tercinta. Sudah direncanakan setelah lebaran bahwa habis lebaran waktu yang tepat untuk mudik ke Tuban. Ini adalah kali pertama saya mudik ke kampung istri. Dan ini mudik istri setelah 5 tahun gak mudik ke Tuban.  Kalau saya pasti sudah sangat tersiksa dan gak kuat harus selama itu gak mudik , terlebih goyangan bus malam yang sulit dilupakan.  Setelah diskusi akhirnya terpilihlah tanggal 4 Agustus untuk keberangkatan. Kenapa tanggal itu padahal banyak libur long weekend di bulan Agustus. Alasan cost yang tinggi dan pasti macet di long weekend. Urusan armada berangkat pilihan ke Agra Mas Bojonegoroan. Service lebih baik dari pada kompetitornya. Padahal lagi pengen naik Haryanto. Gila coy...selama 8 tahun jadi bismania sekalipun belum pernah naik Haryanto,